BPRS Teken Akad Pembiayaan Sindikasi dengan Grand Arabia Hotel, Beri Pembiayaan ke Pengusaha

Lima Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) memberikan kredit pembiayaan kepada Grand Arabia Hotel, ditandai dengan penandatanganan akad Pembiayaan Sindikasi, di Rooftop Grand Arabia, Kamis (6/7/2023).

Penandatangan akad Pembiayaan Sindikasi itu dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Grand Arabia Hotel, Sayed Andi Maulana dan disaksikan pimpinan BPRS.

Lima BPRS yang memberikan bantuan permodalan itu diantaranya, BPRS Hikmah Wakilah, BPRS Mustaqim Aceh, BPRS Taman Indah Darussalam dan satu BPRS dari Amanah Bangsa di Pematang Siantar.

Untuk diketahui, Kredit Sindikasi adalah fasilitas pemberian kredit yang merupakan hasil kerjasama antara dua atau lebih Bank / lembaga pembiayaan kepada debitur untuk suatu pembiayaan proyek baik dalam bentuk investasi maupun modal kerja dengan syarat dan ketentuan kredit yang disepakati oleh para pihak.

Direktur Utama BPRS Hikmah Wakilah, Sugito SE ME selaku leader sindikasi tersebut mengatakan, pihaknya bersama-sama melakukan pembiayaan sindikasi ke PT Grand Arabia Hotel. 

Akses pembiayaan itu diberikan bertujuan untuk mendukung modal kerja di hotel Grand Arabia. “Kita (BPRS) berkontribusi untuk bersama membantu permodalan pengusaha-pengusaha Aceh yang membutuhkan modal kerja. Dan kita lihat Grand Arabia Hotel memenuhi standar untuk kami lakukan pembiayaan,” kata Sugito kepada Serambi.

Ia mengatakan, hal itu juga menjadikan BPRS saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dimana mereka mulai berkontribusi untuk pengembangan pengusaha-pengusaha di Aceh. Selain itu, pemberian sindikasi ke PT. Grand Arabia Hotel tersebut merupakan perdana di lakukan.

Bukan hanya skala mikro saja, namun pihaknya kini telah bisa memberikan pembiayaan dengan skala miliaran rupiah. “Harapanya melalui pembiayaan ini dapat berguna bagi pengembangan hotel Grand Arabia,” ungkapnya.

Dikatakan Sugito, bagi masyarakat yang juga ingin memerlukan bantuan modal usaha dengan skala besar, dapat mengajukan pembiayaan sindikasi ke BPRS. “Artinya, selama usaha dianggap feasible untuk dibiayai, maka terbuka untuk siapa saja,” pungkasnya.(*)